Sabtu, 28 November 2015

Tabungan Untuk BPJS, BNI Tappa

Saya termasuk  orang yang dingin terhadap kelahiran BPJS.  Alasannya:

Pertama: waktu  BPJS  akan lahir saya tidak suka iklan mereka di TV… wkwkwkwk….  Mungkin sepele ya, tapi ini bener, saya tidak suka iklan tayangan iklan itu.

Kedua: Saya membayangkan uang   iuran anggota yang  sangat besar apakah akan di kelola dengan baik…. … jangan-jangan…. Jangan-jangan…

Sampai saat ini saya tidak 

Sabtu, 14 November 2015

Hasil Survey: Kepemilikan Rekening Bank Netizen

Fasilitas dan biaya administrasi  pada produk tabungan sangat  berpengaruh pada  keputusan  netizen memilih bank.  Dua factor tersebut  juga dijadikan  dasar dalam menentukan pilihan  bank  utama mereka, serta bank  yang paling diinginkan.  Tidak  peduli apakah itu  kepemilikan swasta atau pemerintah. Penelitian  di lakukan pada pengunjung blog melalui kuisioner  semi terbuka dengan google docs

Jumat, 02 Oktober 2015

Nyoba Sakuku, eMoney BCA

Yang di tunggu akhirnya datang juga;  eMoney berbasis nomor ponsel  dari Bank Central Asia.

Bukan menunggu karena ingin menggunakan secara rutin. Tapi, sekedar ingin tahu pendekatan seperti apa yang mereka tawarkan.

Sempat menduga saya akan langsung antipati. Ternyata  dugaan saya salah. Paling tidak, saya menemukan  hal berbeda dengan  dua emoney yang pernah saya coba sebelumnya:  rekening

Kamis, 27 Agustus 2015

Masalah Pembobolan ATM

Selama punya rekening di bank baru kali saya merasa sedikit  khawatir. Kekhawatiran itu muncul setelah saya  membaca  berita mengenai pembobolan ATM beberapa hari lalu.

Meski saya bukan pemilik rekening gendut, tapi modus kali ini cukup membuat saya menarik nafas.

Polda Metro  Jaya berhasil menangkap  komplotan pelaku pembobolan ATM nasabah yang di perjualbelikan secara online. Kabarnya, ada

Senin, 10 Agustus 2015

Survey: Kepemilikan Rekening Bank

Jadi begini bray… ceritanya saya ingin tahu  berapa  banyak rekening tabungan di bank yang di miliki masing-masing netizen Indonesia . Mungkin ini terlalu kepo kali ya, gapapa sih kalo ada yang bilang  kepo  juga hehe…

Kalo saya tanya terbuka mungkin akan sulit dapat jawaban dari teman-teman, saya bisa ngerti  akan hal itu.

Nah,  kali ini saya buat sebuah survey  online.  Tujuannya untuk

Kamis, 06 Agustus 2015

Rekening Bank untuk Jual Beli Online

Saya pernah melakukan semacam  “investigasi”  pada puluhan (bahkan kalau ditotal mungkin mencapai seratus-an) pedagang  online Indonesia. Yang saya periksa adalah alat pembayaran yang mereka gunakan.

Pedagang online yang saya maksud adalah para pemilik  toko online, seller di FJB Kaskus, serta mereka yang memanfaatkan facebook  sebagai sarana menjual barang.

Dari pengamatan itu saya melihat 

Kamis, 30 Juli 2015

CINTAI dan SYUKURILAH Istrimu yang Cerewet


Tak selamanya cerewet itu jelek. Tidak selalu cerewet itu menyebalkan, menjengkelkan, mengesalkan, ataupun dampak buruk lainnya. Dalam banyak keadaan, kecerewetan istri amatlah bermanfaat. Kelak akan Anda sadari, di dalam kecerewetan istri, terdapat kebaikan yang banyak.

Ketika Subuh belum menyapa sebab fajar belum masanya tiba, kecerewetan istri mungkin saja akan mengganggu waktu rehat Anda. Padahal, hari itu Anda lembur dan baru pejamkan mata empat atau lima jam yang lalu. Lalu dengan polos dan tanpa merasa berdosa, istri Anda mulai membisiki telinga, meyentuh kulit, dan sedikit menggoyangkan badan Anda dengan kalimat yang tak dikehendaki nafsu, “Mas, ayo bangun… Cepetan sayang… Sebentar lagi subuh…”

Dan, ketika Anda menarik selimut serta membenarkan bantal, tiba-tiba ia datang seraya memercikan air ke wajah Anda dengan gaya khasnya yang lembut, mengikuti saran sang Nabi pilihan umat. Agar, kalian berdua senantiasa diberkahi.

Lalu ketika Anda mulai mengumpulkan nyawa seraya duduk di tepi ranjang, rupanya kecerewetannya belum berhenti. Ia pun membimbing seraya menarik mesra badan Anda, kemudian menuntun agar Anda bergegas ke kamar mandi, mengambil air wudhu.

Setelahnya, ketika Anda sudah berhasil lari dari jeratan setan lantaran kecerewetan perkataan dan perbuatan istri Anda di pagi yang belum melek itu, saat Anda hendak beranjak kembali ke ranjang melanjutkan tidur setelah dirikan rakaat Tahajjud secukupnya, percayalah bahwa kecerewetan itu tidak akan berhenti, bahkan akan senantiasa bertambah.

“Mas, kok tidur lagi?” ujarnya seraya mendekat, “Sudah mau adzan tuh.” Kemudian dengan sedikit gelayutan manja di bahu yang padanya didapati ketenangan sandaran, ia mengatakan sembari daratkan kecupan hangat penuh kemesraan di kening Anda, “Sana berangkat ke masjid.”
“Iya sayang… Baru juga adzan.” Jawab Anda setengah hati.

Saat mendengar jawaban ngeles yang Anda sampaikan itu, bersiaplah untuk mendengarkan ceramah sebelum Subuh yang penuh dengan tekanan dan ekspresi sepenuh hatinya, “Sayang… Datang lebih awal itu lebih baik… Biar dapat unta merah…”

“Iya, iya, sebentar. Mau merem. Sebentar aja kok.”
Ketika Anda belum menutup mulut, percayalah bahwa materi ceramahnya akan semakin bertambah, dan kali ini cukup membuat Anda bergegas menyambangi suara adzan Subuh yang menentramkan itu, “Mas.. Cepetan berangkat… Sudah ditungguin bidadari tuh…”
“Ah,” kilah Anda sembari membenarkan posisinya, “masih juga di dunia.”
“Ya udah deh…” lanjut istri Anda dengan kecerewetannya, “Nanti ditambahin bidadari dunia deh…”
Maka siap-siaplah, tepat ketika Anda bergegas setelah mendengar motivasi terakhir itu, sepulangnya dari masjid tidak ada lagi kopi hangat yang biasa menemani waktu santai Anda di pagi yang berkah itu.

Karenanya, percayalah; sayangi dan cintai kecerewetan istri Anda, sebab di dalamnya terdapat kebaikan yang amat banyak...